JAKARTA, Investortrust - PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) menjalin kolaborasi dengan PT Selaras Medika Digital Indonesia (SMDI) mendistribusikan Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA). Alat kesehatan Kesehatan inovatif tersebut termasuk produk karya anak bangsa.
Kerjasama kedua perusahaan menjadi kontribusi nyata pada kemajuan program kesehatan yang dicanangkan pemerintah Indonesia. KFTD dikenal sebagai distributor produk kesehatan dan farmasi, yang juga merupakan anak perusahaan PT Kimia Farma Tbk. Sedangkan SMDI merupakan distributor tunggal dari PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP).
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilaksanakan di Kantor Pusat PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), Jl. Budi Utomo No. 1, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Momen ini ikut disaksikan jajaran manajemen kedua perusahaan, para pelaku dari industri, akademisi, serta perwakilan asosiasi (PERKI).
Direktur Utama KFTD Djagad Prakasa Dwialam mengatakan, dengan jaringan 48 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, KFTD berupaya untuk meningkatkan pemerataan akses alat kesehatan, termasuk produk NIVA.
“Kemitraan ini diproyeksikan akan memperluas distribusi produk NIVA secara nasional, sehingga masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dapat memperoleh manfaatnya secara inklusif dan berkelanjutan," ujar Djagad Prakarsa.
Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA) merupakan perangkat non-invasif karya Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI-ITB). Produk ini berperan penting dalam pencegahan dan deteksi dini risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
NIVA mampu mengukur 15 parameter kesehatan kardiovaskular termasuk kekakuan arteri, tekanan darah sentral, serta fungsi endotel. Karena kemampuan itu, NIVA bisa diandalkan dalam mendukung program kesehatan Pemerintah, terutama dalam hal pencegahan dan deteksi dini penyakit kardiovaskular.
Sejauh ini penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Penyakit ini juga telah menjadi beban yang signifikan dalam program kesehatan Pemerintah.
Deteksi dini memungkinkan untuk dilakukannya intervensi medis lebih awal, sehingga mencegah komplikasi lebih lanjut. Dengan demikian bisa mengurangi kebutuhan perawatan medis yang sangat mahal (kuratif). Ke depan NIVA dapat digunakan dalam program skrining awal yang diselenggarakan oleh baik lembaga pemerintah maupun swasta.
NIVA yang merupakan inovasi STEI-ITB ini telah memegang izin edar yang terbit 10 Maret 2023 dan dicetak pada 20 Maret 2023. Melalui kolaborasi ini, KFTD selaku distributor resmi dari NIVA berperan penting dalam memastikan kelancaran proses distribusi setiap produk NIVA ke seluruh wilayah di Indonesia.
Direktur Utama SCNP Richard Ong menyampaikan, pihaknya bangga bisa bekerja sama dengan ITB dalam menciptakan produk alat kesehatan yang bernilai TKDN signifikan. Kolaborasi dengan KFTD bertujuan memperluas distribusi alat kesehatan kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen kami untuk tetap konsisten dan sustain dalam berinovasi dan menyediakan solusi kesehatan yang bermutu dalam industri kesehatan nasional. NIVA adalah bukti nyata bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk kesehatan yang unggul dan berdaya saing global," ujar Richard Ong.
Direktur SMDI Yani Motik yakin NIVA akan memainkan peran penting dalam menjamin kelancaran distribusi dan layanan purna jual. "Kami yakin bahwa NIVA akan menjadi game changer dalam upaya menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia,” ujar Yani Motik.
Dengan deteksi dini, kita dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan dukungan teknis terbaik kepada tenaga medis agar mereka dapat mengoperasikan NIVA secara optimal," ujar Yani Motik.
Guru Besar ITB Professor Tati Mengko, perwakilan inventor NIVA dari ITB menyatakan, sebagai seorang periset dan akademisi, pihaknya melihat hasil penelitian ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “NIVA adalah bukti bahwa Indonesia mampu menghasilkan inovasi teknologi kesehatan yang unggul dan mampu bersaing secara global," ujar Prof Tati Mengko.
KF Trading Gandeng Selaras Medika Distribusikan Alkes Deteksi Jantung (investortrust.id)